Rabu, 09 September 2009

Penyesuaian dengan Fitrah Alam

Salah satu prilaku kita yang sesuai dengan fitrahnya adalah kita kita suka mengagungkan sesuatu materi terhadap benda- benda tampak maupun benda-benda yang tidak tampakoleh mata.selama masih bisa ditangkap oleh indra kita.
Hal tersebut telah dikabarkan oleh Alqur'an :
Wamaa khalaqtul jinna wal insaa illa liya'buduun.
Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar supaya mengabdi atau menyembah.
Manusia sejak jaman dahulu di saat masih primitif maupun sudah modern seperti sekarang bahkan akan sampai saat yang akan datang akan tetap mempunyai perilaku pengegungan penghambaan dan penyembahan terhadap materitersebut.
Sebenarnya sebagaimana sama-sama kita ketahui sikap perilaku tersebut jelas bermanfaat untuk kehidupan .Dapat mendatangkan keuntungan secara material spiritual. Dapat mencukupi kebutuhan phisik psikis, lahiriyah maupun bathiniyah dalam hidup dan kehidupan.
Tetapi dalam penghambaan, pengegungan dan pengabdian tersebut, kita sering tidak menggunakan aturan yang dibenarkan oleh aturan agama yang menjadi fitrah tunggal pengatur penciptanya.
Kita menyembah mengagungkan , mengadakan penghambaan dengan aturan cara kita masing-masing tanpa ada singkronisasi, korelasi,koordinasi yang bersifat manunggal, maka terjadilah benturan disana sini tidak urung terjadi konfrontasi saling merusak satu sama lain.sehingga aturan hidup yang kita lalui malah berakhir dengan kerusakan dan kehancuran dunia kehidupan.
Itulah kondisi riel di jaman ini, keberagaman agama, aturan hidup, undang-undang, sistem sosial yang kita anut oleh banyak umat atau bangsa justru malah menjadi potensi materi penghancur umat sendiri,
Sebenarnya dalam aturan agama sudah jelas syareat yang membimbing kita ke arah persatuan dan kesatuan umat atau bangsa tersebut.yatu dengan cara menyembah Allah swt dengan tidak menyekutukan dengan suatu apapun. Dengan kata lain tidak ada suatu pengegungan atau sesembahan terhadap suatu apapun selain hanya kepada Alla swt.Ta'aalau ilaa kalimatin sawaak dst
Suatu kalimat yang apa bila dapat diyakini kebenaran artinya, dirasakan dalam hati sanubari dan selalu diucapkan dengan lisan akan bisa menjadi kunci keberadaannya dalam surga.
Nabi Muhammad saw juga bersabda : Sebaik-baik ucapan dzikir ingat kepada allah swt yaitu ucapan : Laa ilaaha illallah, Tidak ada Tuhan yang kita sembah selain Allah swt.
Dengan berpegang teguh dengan kalimat di atas, konsekwensinya adalah kita tidak diperlukan menganggap baik menyakiti makhluk, kelompok, golongan lain atas nama "demi menyelamatkan makhluk kelompok golongan kita".
Dengan kata lain keselamatan nama baik dan ketinggian nama Allah swt tidak benar dikorbankan dalam meraih kebaikan dan ketinggian nama makhluk, kelompok atau golongan.
Sistem hidup dengan cara bertauhid ini pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw dalam kehidupannya bersama bersama para sahabat dan pengikutnya. dalam beribadat penghambaan terhadap Sang Kholiq. Kumunitas kehidupan serasa aman, damai, sejahtera. Tidak ada ria, sum'ah, ujub, ghuluk. Demikian juga tidak ada gila harta, gila pangkat, firqoh saling menjatuhkan, Kondisi umat menjadi umatan waahidatan. Saling menolong, saling menjaga muru'ah harga diri. Persaudaraan di antara mereka semisal satu tubuh,jika ada satu bagian tubuh yang sakit, seluruh tubuh menjadi sakit, panas dan tidak bsa tidur.
Persatuan di antara mereka semisal satu bangunan, antara bagian bangunan satu menguatkan bagian bangunan lainnya.

Ajaran aqidah tauhid yang benar dapa kita kemukakan sebagai berikut :
Pengertian tauhid yaitu mengesakan Allah swt, baik dalam hal rububiyah, uluhiyah maupun kesempurnaan dalam mengenal asma dan sifat-sifat Allah swt.
Mengesakan Allah swt dalam tauhid rububiyah yaitu mengakui keesaan Allah swt dalam hal perbuatan-perbuatanNya seperti menciptakan, memberi rizki, mengatur segala urusan, menghidupkan. mematikan dsb.
Orang yang bertauhid Rububiyah tidak akan menggantungkan hidup kepada orang lain, mengandalkan kekuasaan makhluk, mengandalkan jimat, penglaris,bersaji di bawah pohon besar agar jin penunggu tidak menggangu, beraji disawah agar panen melimpah, nyadran di tepi laut agar diselamatkan dalam mengrungi lautan. dsb.
Meng Esakan Allah swt dalam tauhid Uluhiyah yaitu mengakui kekuasan Allah swt dalam hal sesembahan.
Mengimani dan mengakui bahwa yang berhak disembah hanyalah Allah swt.
Semua yang ada di alam ini diciptakan, dikendalikan oleh Allah swt, sehingga tidak perlu dikhawatirkan, dirisaukan keberadaankondisinya.
Semua menghambakan diri dalam kesatuan persatuan tunduk pada hukum wet nature atau syareatNya. yang satu seragam teratur seimbang tidak akan terjadi penyimpangan aturan.( Laa mubaddila likalimatihi )
Semua akan dikendalikan oleh Allah swt dalam kepentingan ekosistemNya.
Orang yang bertauhid Uluhiyah, tidak bersaji di depan pohon besar,tidak mengandalkan jimat, akik yang diharapkan menyelamatkan dari bencana, tidak mengirimkan uang suap kepada pejabat agar merubah mekanisme aturan yang menguntungkan sepihak, dsb.
MengEsakan Allah swt dengan tauhid Asmak dan sifat-sifat Ilahiyah yaitu mengimani dan meyakini keEsaan Allah swt dengan melihat mengetahui dan meyakini bawa Allah swt mempunyai Asma-asma yang baik Asmaulhusna seperti Arrohman, Arrohim, Almalik, Alquddus, Assalam, Arrozak, Asshomad, Alahad, Alghofur, Almuiz, Almudzill, Alwaliy, Alkabir dsb.
Orang yang percaya Allah swt punya sifat-sifat dan Asma 99 yang dijelaskan dalam Alqu'an akan merasa tenang, aman, damai, percaya diri terlidungi, dsb.
*******Bersambung *****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar